Waku ( Lupe ), Payung Tradisional Sambori
Orang-orang Sambori menyebut Waku. Tapi orang-orang di Bima menyebutnya Lupe. Waku berbentuk lonjong, menutupi kepala dan badan yang berfungsi sebagai topi/payung sekaligus Jas Hujan. Yah, bisa dikatakan bahwa Waku adalah Jas Hujan Tradisional masyarakat Mbojo tempo dulu terutama di wilayah Donggo Ele yang meliputi Kuta, Teta, Sambori, dan Kaboro. Daun pandan gunung, berdaun lebar lagi panjang, seratnya kuat tidak mudah robek. Waku sangat cocok bagi petani peternak atau pengembala yang sedang bekerja di sawah ladang dan padang nan luas.
Nikmati inspirasi Wisata Bima hari ini di Liburdulu.com! –