Tahukah Anda, bahwa Sumba adalah salah satu pulau di Indonesia yang memiliki 5 motif tenun yang unik? Beberapa motif tersebut bahkan memiliki nilai sakral, karena pada zaman dahulu hanya raja atau kaum bangsawan yang diperbolehkan menggunakan tenun dengan motif tersebut. Selain memiliki nilai ekonomis, tenun ikat Sumba juga memiliki makna mendalam. Tenun merupakan bagian penting dari setiap upacara dan adat istiadat, mulai dari kelahiran hingga pemakaman.
Bersamaan dengan Festival Sandalwood 2019, Festival Tenun Ikat Sumba juga diadakan di pulau yang terkenal dengan padang rumputnya yang luas ini. Festival ini tidak hanya memamerkan keindahan kain-kain tenun ikat Sumba, tetapi juga menyajikan serangkaian acara menarik. Festival Sandalwood masih akan berlangsung hingga 15 Juli 2019, jadi jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Sumba!
Motif Tenun Ikat Sumba
Tenun ikat Sumba memiliki keunikan dalam motif yang digunakan. Berikut adalah 5 motif tenun ikat Sumba yang terkenal:
1. Hinggi
Hinggi adalah motif tenun ikat Sumba yang paling terkenal dan memiliki nilai sakral yang tinggi. Motif ini hanya diperbolehkan digunakan oleh raja atau kaum bangsawan pada zaman dahulu. Hinggi biasanya memiliki motif geometris yang rumit dan menggunakan warna-warna alami seperti hitam, cokelat, dan putih.
2. Rangrang
Motif Rangrang memiliki corak yang sangat khas dan terdiri dari garis-garis vertikal dan horizontal. Biasanya menggunakan warna-warna cerah seperti merah, kuning, dan hijau. Rangrang digunakan untuk upacara adat tertentu seperti pernikahan dan penobatan kepala suku.
3. Lau Pahikung
Lau Pahikung adalah motif tenun ikat Sumba yang memiliki pola kotak-kotak kecil. Motif ini digunakan dalam upacara adat sebagai lambang kesuburan dan kemakmuran.
4. Patola
Motif Patola memiliki corak mirip dengan motif batik dari Jawa. Motif Patola menggunakan warna-warna cerah seperti merah, biru, dan hijau. Ciri khas motif ini adalah adanya garis-garis melengkung atau zig-zag di tengah pola.
5. Kopa
Motif Kopa adalah motif tenun ikat Sumba yang terinspirasi oleh bentuk dan pola gigi hiu. Kopa digunakan dalam upacara adat sebagai lambang keberanian dan kekuatan.
Perkembangan Tenun Ikat Sumba
Tenun ikat Sumba memiliki sejarah yang panjang dan merupakan warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Sumba. Selama bertahun-tahun, tenun ikat Sumba tidak hanya digunakan dalam upacara adat, tetapi juga menjadi mata pencaharian utama bagi banyak perempuan di Sumba.
Namun, dengan perkembangan zaman dan perubahan gaya hidup, tenun ikat Sumba mengalami penurunan minat dan permintaan. Banyak perempuan yang beralih profesi dan meninggalkan tradisi menenun. Untuk itu, penting bagi kita sebagai masyarakat untuk tetap mendukung dan mempromosikan keindahan dan keunikan tenun ikat Sumba.
Festival Tenun Ikat Sumba dan Festival Sandalwood
Festival Tenun Ikat Sumba dan Festival Sandalwood adalah dua acara yang diadakan bersamaan di Sumba. Festival ini bertujuan untuk mempromosikan keindahan tenun ikat Sumba serta meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap budaya dan pariwisata Sumba.
Selama Festival Tenun Ikat Sumba, kita dapat melihat pameran kain-kain tenun ikat Sumba terbaik dari seluruh Sumba. Kita juga dapat belajar tentang proses pembuatan tenun ikat Sumba dan turut serta dalam berbagai kegiatan seperti lokakarya menenun dan pertunjukan musik tradisional Sumba.
Sementara itu, Festival Sandalwood adalah acara tahunan yang diadakan di Sumba untuk mempromosikan industri sandalwood Sumba. Festival ini juga merupakan ajang untuk memperkenalkan berbagai produk lokal, seperti makanan dan kerajinan tangan, kepada wisatawan.
Sumba sebagai Destinasi Wisata
Selain keunikan budaya dan tenun ikat, Sumba juga memiliki keindahan alam yang menakjubkan. Pulau ini terkenal dengan pemandangan padang rumput yang luas, pantai berpasir putih yang indah, dan budaya yang kaya.
Beberapa tempat wisata yang populer di Sumba antara lain:
1. Pantai Nihiwatu
Pantai Nihiwatu adalah salah satu pantai terbaik di dunia. Pantai ini terkenal dengan ombak yang besar dan sempurna untuk berselancar. Selain itu, pantai ini juga memiliki resort mewah yang menawarkan pengalaman liburan yang istimewa.
2. Air Terjun Weekuri
Air Terjun Weekuri merupakan air terjun yang indah dengan air berwarna hijau tosca. Suasana tenang dan alami di sekitar air terjun ini membuatnya menjadi tempat yang sempurna untuk berenang dan bersantai.
3. Kampung Adat Ratenggaro
Kampung Adat Ratenggaro adalah salah satu kampung adat yang paling terkenal di Sumba. Kampung ini memiliki rumah tradisional dengan dinding dan lantai terbuat dari anyaman bambu. Di kampung ini, Anda dapat melihat kehidupan tradisional masyarakat Sumba dan mempelajari tentang adat istiadat mereka.
4. Danau Weekuri
Danau Weekuri adalah danau air asin yang terletak di dekat pantai. Danau ini memiliki air yang jernih dan tenang serta pemandangan yang indah. Anda dapat bersantai di pinggiran danau atau berenang di air yang segar.
5. Prailiu Village
Prailiu Village adalah sebuah desa tradisional di Sumba yang terkenal dengan rumah adatnya yang unik. Di desa ini, Anda dapat melihat rumah adat dengan atap berbentuk tanduk kerbau yang khas. Desa ini juga memiliki pemandangan yang indah dan semarak kegiatan budaya.
Frequently Asked Questions (FAQ)
Q: Apa saja motif tenun ikat Sumba yang terkenal?
A: Beberapa motif tenun ikat Sumba yang terkenal antara lain Hinggi, Rangrang, Lau Pahikung, Patola, dan Kopa.
Q: Apa saja kegiatan yang ada di Festival Tenun Ikat Sumba?
A: Festival Tenun Ikat Sumba menampilkan pameran kain-kain tenun ikat Sumba terbaik, lokakarya menenun, dan pertunjukan musik tradisional Sumba.
Q: Apa saja tempat wisata populer di Sumba?
A: Beberapa tempat wisata populer di Sumba antara lain Pantai Nihiwatu, Air Terjun Weekuri, Kampung Adat Ratenggaro, Danau Weekuri, dan Prailiu Village.
Q: Apa yang membuat Sumba menarik sebagai destinasi wisata?
A: Keindahan alam Sumba, budaya yang kaya, dan tenun ikat yang unik membuat Sumba menarik sebagai destinasi wisata.
Conclusion
Sumba adalah pulau yang memiliki keunikan budaya dan keindahan alam yang menakjubkan. Salah satu keunikan budaya Sumba adalah tenun ikat Sumba yang memiliki 5 motif terkenal. Motif-motif tersebut memiliki nilai sakral dan digunakan dalam berbagai upacara adat. Festival Tenun Ikat Sumba dan Festival Sandalwood merupakan dua acara yang diadakan di Sumba untuk mempromosikan budaya dan pariwisata pulau ini. Selain keunikan budaya, Sumba juga memiliki tempat wisata yang populer seperti Pantai Nihiwatu dan Kampung Adat Ratenggaro. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Sumba dan menikmati keindahan pulau ini!