Unik, namanya tradisi Kebo-keboan, tetapi yang dilibatkan bukan kerbau asli melainkan manusia yang berdandan seperti kerbau. Tradisi kebo-keboan ini digelar sebagai bentuk rasa syukur dari petani atas hasil panen yang berlimpah sekaligus pengharapan agar hujan turun menyuburkan ladang mereka.
Tradisi unik ini sudah turun temurun dan selalu digelar setiap awal Bulan Suro penanggalan Jawa. Tradisi Kebo-keboan sudah berumur sekitar 300 tahun. Tradisi ini hidup di masyarakat Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi.
Warga yang terpilih menjadi kerbau umumnya laki-laki bertubuh kekar mengenakan celana pendek, cat hitam disekujur tubuh, di kepalanya juga mengenakan asesoris berbentuk tanduk dan gelang kerincing di tangan dan kakinya, persis seperti Kerbau. Mereka tidak terkendali dan kesurupan seperti kerbau, terkadang melenguh, makan rumput, dan sering kali juga mengerjar penonton. Kebo-keboan ini pun berkubang di sawah basah, beraksi membajak sawah, serta diarak keliling desa diiringi pawai warga. Prosesi mengarak kebo-keboan ini disebut Ider Bumi.
Tradisi Kebo-keboan merupakan salah satu tradisi unik yang bisa menjadi daya tarik wisata di Banyuwangi. Bagi wisatawan yang tertarik dengan budaya dan tradisi lokal, mengunjungi Desa Alasmalang saat tradisi ini berlangsung bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Selain bisa menyaksikan langsung prosesi Ider Bumi, wisatawan juga bisa berinteraksi dengan warga setempat dan mendapatkan pengetahuan lebih tentang tradisi dan kebiasaan mereka.
FAQ:
Q: Di mana lokasi tradisi Kebo-keboan berlangsung?
A: Tradisi Kebo-keboan berlangsung di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi.
Q: Kapan waktu penyelenggaraan tradisi Kebo-keboan?
A: Tradisi Kebo-keboan selalu digelar setiap awal Bulan Suro penanggalan Jawa.
Q: Apa makna dari tradisi Kebo-keboan ini?
A: Tradisi Kebo-keboan dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang berlimpah dan sebagai harapan agar hujan turun dan menyuburkan ladang.
Q: Bagaimana cara menjadi salah satu peserta kebo-keboan?
A: Proses seleksi peserta kebo-keboan biasanya dilakukan oleh masyarakat setempat. Mereka akan memilih warga yang memenuhi kriteria tertentu seperti memiliki tubuh kekar dan dapat meniru gerakan kerbau dengan baik.
Conclusion:
Tradisi Kebo-keboan di Desa Alasmalang, Banyuwangi merupakan salah satu tradisi unik yang menarik untuk dikunjungi. Dalam tradisi ini, manusia berpakaian seperti kerbau dan melakukan berbagai gerakan seperti kerbau di sawah. Tradisi ini telah berlangsung selama 300 tahun dan menjadi bagian penting dari budaya lokal. Bagi wisatawan yang tertarik dengan budaya dan tradisi lokal, mengunjungi Desa Alasmalang saat tradisi Kebo-keboan berlangsung akan memberikan pengalaman yang berbeda dan tak terlupakan.